
Ronaldinho, adalah salah satu legenda dalam dunia sepak bola yang memulai karirnya di Eropa pada Januari 2001 saat bergabung dengan klub Paris Saint Germain. Langkahnya ini dianggap sebagai suatu langkah yang berani dan menuai banyak keterkejutan, karena biasanya bintang Amerika Selatan justru memulai karirnya pada klub-klub Italia, Portugal, atau Spanyol Tapi ternyata langkahnya ini adalah sebuah langkah yang justru membuatnya semakin maju dalam karier selanjutnya, setelah dia bergabung ke dalam tim kelas dunia Barcelona, tim yang pada akhirnya akan melambungkan namanya ke langit ke tujuh.
Blaugrana menandatangani persetujuan tentang
bergabungnya Ronaldinho dalam timnya, segera setelah gagal menarik David
Beckham, tidak ada kata-kata yang cukup bisa menjelaskan bagaimana prestasi
Ronaldinho dalam setiap permainan-permainannya. Dengan kata lain permainan hebatnya
diibaratkan sebagai permainan yang berasal dari dunia lain.
Dalam masa-masa awal
inilah Ronaldinho berhasil membawa momen kejayaan bagi Blaugrana. Dia adalah
figur yang berperan penting dalam membawa nama Barcelona bertahta di La Liga
musim 2005-2006 hingga pada kejuaraan Liga Champions.Dalam sejarah Blaugrana,
dia berhasil mencetak 95 gol dan 85 assist. Masa-masa
keemasannya memang mencapai puncaknya pada sekitar tahun 2005-2006 dengan
prestasi 25 gol dan 21 assist hanya dalam 45 kali permainan. Sungguh sebuah
prestasi yang sangat mengagumkan kala itu.Ronaldinho pun juga tak luput dari
pencapaian berbagai prestasi pribadi. Dia juga berhasil meraih penghargaan dari
Don Balon pada tahun 2004 and 2005, dan juga sebagai European Footballer of the
Year pada tahun 2005. Dia pun berhasil meraih penghargaan sebagai FIFPro World
Player of the Year pada tahun 2005 serta 2006, sekaligus FIFA World Player of
the Year Award pada tahun 2004 dan 2005.
Prestasi lainnya
yang juga cukup mengagumkan adalah ketika banyak orang mengakui kehebatannya
saat dia berhasil membawa Barca mengalahkan Real Madrid di Bernabeu pada El
Clasico musim 2005-2006.Dalam permainan menghebohkan ini, dia berhasil mencetak
2 gol, yang salah satu nya terjadi ketika dia berlari menghindari separuh dari
pemain tim lawan sebelum akhirnya dapat melewati Iker Casillas. Para
pendukungnya akan terus mengingat bagaimana suporter lawan memberikan
penghormatan (standing ovation) pada pahlawan dari tim musuh mereka ini. Sayangnya
kehebatannya ini juga dibarengi dengan sisi negatif. Ronaldihno sering
bermasalah dengan hal-hal kedisiplinan bahkan sejak kemunculan awalnya di tim
pertama Eropa-nya di PSG yang juga sering membuatnya bermasalah dengan
manajernya.Pelatihnya di timnya saat itu, Luiz Fernandez, juga mengatakan bahwa
dia lebih tertarik pada kehidupan malam di Paris dibanding dengan sepak bola
yang ditekuninya.
Masalah kedisiplinan ini juga mengancam karir Ronaldinho
dengan Barca juga dengan manajer barunya Frank Rijkaard saat itu. Pada akhirnya
dia kehilangan posisi nya dalam tim segera setelah dia mengalami kemunduran
prestasi.Dia bahkan
kehilangan motivasi untuk terus bermain seperti yang juga telah disampaikan
Presiden saat itu Joan Laporta bahwa Dinho butuh sebuah tantangan yang baru.Dinho
kemudian menolak tawaran dari Manchester United dan setelah itu dia memutuskan
bergabung dengan AC Milan pada bulan Juli 2008. Musim awalnya di Italia adalah
sebuah kesuksesan yang cukup bagus bagi karirnya.Dia langsung berhasil mencetak
gol di partai pertamanya untuk Milan dan pada akhirnya dia berhasil mencetak 10
gol dalam musim pertandingan itu dan juga 8 assist. Sebenarnya ini juga
bukanlah prestasi yang cukup gemilang dan perlu untuk diingat juga bahwa
pelatih Carlo Ancelotti hanya memberinya 18 laga sebagai pemain starter dalam
musim itu.
Momen terbaik dari yang terbaikPada musim berikutnya, 2009-2010,
adalah masa di mana si Brasil ini mulai kembali menunjukkan kemampuannya. Pada
masa ini, Dinho membantu timnya untuk dapat meraih posisi ketiga pada klasemen
akhir. Dalam musim ini pula, Ronaldinho berhasil menyumbangkan 17 assists dalam
total pertandingan yang ada dan berhasil mencetak 15 gol. Dia adalah pencetak
assist terbanyak di Liga Italia dan Eropa saat itu.Karir Ronaldinho
sempat kembali cemerlang setelah itu, yang akhirnya bisa membuktikan bahwa
perkiraan orang-orang selama ini tentangnya ternyata keliru. Namun situasi
kembali memburuk di awal musim ini, Allegri, pelatih baru Milan tampaknya
mengharapkan lebih tentang kedisiplinan dari para pemainnya. Tidak seperti
Leonardo, dia cukup terganggu dengan kebiasaan Dinho yang kurang teratur dalam
berolahraga dan kebiasaan buruk nya keluar malam yang pada akhirnya
mempengaruhi penampilannya di lapangan.
Dengan kondisi Milan yang ada di
Capolista Serie A dan serta sudah pastinya mereka lolos ke babak 16 besar Liga
Champion meski tersisa satu permainan, sepertinya kesempatan untuk Dinho masuk
ke skuad inti Rossoneri kian berat.Selama musim ini, Ronaldinho hanya baru
menyumbangkan 1 gol dalam 10 pertandingan. Dalam enam pertandingan terakhir,
dia hanya mendapat 3 kesempatan bermain, itu pun hanya di menit 85 atau bahkan
pada awal permainan di pertandingan yang sudah tak menentukan. Benar-benar
sebuah pengalaman yang memalukan untuk pemain sekaliber Ronaldinho.
Ronaldinho sudah tak sehebat dulu, namun dia tetaplah salah satu yang terbaik di dunia sepak bola Ronal semakin tua, yang akan menginjak 31 tahun di tahun depan, membuat posisinya semakin sulit karena tampaknya dia tidak akan lagi masuk dalam salah satu senjata andalan utama Allegri. Bisa dipastikan bahwa sekitar Januari tahun depan, dia akan memantapkan langkahnya untuk meninggalkan Eropa dan pergi ke Amerika Serikat atau ke Timur Tengah mungkin.
Ronaldinho sudah tak sehebat dulu, namun dia tetaplah salah satu yang terbaik di dunia sepak bola Ronal semakin tua, yang akan menginjak 31 tahun di tahun depan, membuat posisinya semakin sulit karena tampaknya dia tidak akan lagi masuk dalam salah satu senjata andalan utama Allegri. Bisa dipastikan bahwa sekitar Januari tahun depan, dia akan memantapkan langkahnya untuk meninggalkan Eropa dan pergi ke Amerika Serikat atau ke Timur Tengah mungkin.
Bila tahun depan dia benar-benar meninggalkan Eropa,
bisa dikatakan bahwa karirnya sudah mencapai sekitar 10 tahun sejak kemunculan
pertamanya di Eropa dan kepergiannya ini bisa dipastikan juga sebagai akhir
dari perjalanan kisahnya.Untuk pemain yang cukup mengguncangkan dunia dengan
kemampuannya yang luar biasa, akan menjadi berita yang sangat menyedihkan bila
tiba saatnya dia pergi. Meskipun dia berjanji untuk tetap menghibur penonton di
manapun dia berada, faktanya adalah bahwa dunia telah benar-benar melihat
kemampuan yang fenomenal dari seorang Ronaldinho.