Senin, 06 Januari 2014

MASA KARIR RONALDINHO





 
      Ronaldinho, adalah salah satu legenda dalam dunia sepak bola yang memulai karirnya di Eropa pada Januari 2001 saat bergabung dengan klub Paris Saint Germain. Langkahnya ini dianggap sebagai suatu langkah yang berani dan menuai banyak keterkejutan, karena biasanya bintang Amerika Selatan justru memulai karirnya pada klub-klub Italia, Portugal, atau Spanyol Tapi ternyata langkahnya ini adalah sebuah langkah yang justru membuatnya semakin maju dalam karier selanjutnya, setelah dia bergabung ke dalam tim kelas dunia Barcelona, tim yang pada akhirnya akan melambungkan namanya ke langit ke tujuh.
  Blaugrana menandatangani persetujuan tentang bergabungnya Ronaldinho dalam timnya, segera setelah gagal menarik David Beckham, tidak ada kata-kata yang cukup bisa menjelaskan bagaimana prestasi Ronaldinho dalam setiap permainan-permainannya. Dengan kata lain permainan hebatnya diibaratkan sebagai permainan yang berasal dari dunia lain.
      Dalam masa-masa awal inilah Ronaldinho berhasil membawa momen kejayaan bagi Blaugrana. Dia adalah figur yang berperan penting dalam membawa nama Barcelona bertahta di La Liga musim 2005-2006 hingga pada kejuaraan Liga Champions.Dalam sejarah Blaugrana, dia berhasil mencetak 95 gol dan 85 assist. Masa-masa keemasannya memang mencapai puncaknya pada sekitar tahun 2005-2006 dengan prestasi 25 gol dan 21 assist hanya dalam 45 kali permainan. Sungguh sebuah prestasi yang sangat mengagumkan kala itu.Ronaldinho pun juga tak luput dari pencapaian berbagai prestasi pribadi. Dia juga berhasil meraih penghargaan dari Don Balon pada tahun 2004 and 2005, dan juga sebagai European Footballer of the Year pada tahun 2005. Dia pun berhasil meraih penghargaan sebagai FIFPro World Player of the Year pada tahun 2005 serta 2006, sekaligus FIFA World Player of the Year Award pada tahun 2004 dan 2005.
Prestasi lainnya yang juga cukup mengagumkan adalah ketika banyak orang mengakui kehebatannya saat dia berhasil membawa Barca mengalahkan Real Madrid di Bernabeu pada El Clasico musim 2005-2006.Dalam permainan menghebohkan ini, dia berhasil mencetak 2 gol, yang salah satu nya terjadi ketika dia berlari menghindari separuh dari pemain tim lawan sebelum akhirnya dapat melewati Iker Casillas. Para pendukungnya akan terus mengingat bagaimana suporter lawan memberikan penghormatan (standing ovation) pada pahlawan dari tim musuh mereka ini. Sayangnya kehebatannya ini juga dibarengi dengan sisi negatif. Ronaldihno sering bermasalah dengan hal-hal kedisiplinan bahkan sejak kemunculan awalnya di tim pertama Eropa-nya di PSG yang juga sering membuatnya bermasalah dengan manajernya.Pelatihnya di timnya saat itu, Luiz Fernandez, juga mengatakan bahwa dia lebih tertarik pada kehidupan malam di Paris dibanding dengan sepak bola yang ditekuninya.
     Masalah kedisiplinan ini juga mengancam karir Ronaldinho dengan Barca juga dengan manajer barunya Frank Rijkaard saat itu. Pada akhirnya dia kehilangan posisi nya dalam tim segera setelah dia mengalami kemunduran prestasi.Dia bahkan kehilangan motivasi untuk terus bermain seperti yang juga telah disampaikan Presiden saat itu Joan Laporta bahwa Dinho butuh sebuah tantangan yang baru.Dinho kemudian menolak tawaran dari Manchester United dan setelah itu dia memutuskan bergabung dengan AC Milan pada bulan Juli 2008. Musim awalnya di Italia adalah sebuah kesuksesan yang cukup bagus bagi karirnya.Dia langsung berhasil mencetak gol di partai pertamanya untuk Milan dan pada akhirnya dia berhasil mencetak 10 gol dalam musim pertandingan itu dan juga 8 assist. Sebenarnya ini juga bukanlah prestasi yang cukup gemilang dan perlu untuk diingat juga bahwa pelatih Carlo Ancelotti hanya memberinya 18 laga sebagai pemain starter dalam musim itu.
      Momen terbaik dari yang terbaikPada musim berikutnya, 2009-2010, adalah masa di mana si Brasil ini mulai kembali menunjukkan kemampuannya. Pada masa ini, Dinho membantu timnya untuk dapat meraih posisi ketiga pada klasemen akhir. Dalam musim ini pula, Ronaldinho berhasil menyumbangkan 17 assists dalam total pertandingan yang ada dan berhasil mencetak 15 gol. Dia adalah pencetak assist terbanyak di Liga Italia dan Eropa saat itu.Karir Ronaldinho sempat kembali cemerlang setelah itu, yang akhirnya bisa membuktikan bahwa perkiraan orang-orang selama ini tentangnya ternyata keliru. Namun situasi kembali memburuk di awal musim ini, Allegri, pelatih baru Milan tampaknya mengharapkan lebih tentang kedisiplinan dari para pemainnya. Tidak seperti Leonardo, dia cukup terganggu dengan kebiasaan Dinho yang kurang teratur dalam berolahraga dan kebiasaan buruk nya keluar malam yang pada akhirnya mempengaruhi penampilannya di lapangan.
      Dengan kondisi Milan yang ada di Capolista Serie A dan serta sudah pastinya mereka lolos ke babak 16 besar Liga Champion meski tersisa satu permainan, sepertinya kesempatan untuk Dinho masuk ke skuad inti Rossoneri kian berat.Selama musim ini, Ronaldinho hanya baru menyumbangkan 1 gol dalam 10 pertandingan. Dalam enam pertandingan terakhir, dia hanya mendapat 3 kesempatan bermain, itu pun hanya di menit 85 atau bahkan pada awal permainan di pertandingan yang sudah tak menentukan. Benar-benar sebuah pengalaman yang memalukan untuk pemain sekaliber Ronaldinho.
Ronaldinho sudah tak sehebat dulu, namun dia tetaplah salah satu yang terbaik di dunia sepak bola Ronal semakin tua, yang akan menginjak 31 tahun di tahun depan, membuat posisinya semakin sulit karena tampaknya dia tidak akan lagi masuk dalam salah satu senjata andalan utama Allegri. Bisa dipastikan bahwa sekitar Januari tahun depan, dia akan memantapkan langkahnya untuk meninggalkan Eropa dan pergi ke Amerika Serikat atau ke Timur Tengah mungkin.
     Bila tahun depan dia benar-benar meninggalkan Eropa, bisa dikatakan bahwa karirnya sudah mencapai sekitar 10 tahun sejak kemunculan pertamanya di Eropa dan kepergiannya ini bisa dipastikan juga sebagai akhir dari perjalanan kisahnya.Untuk pemain yang cukup mengguncangkan dunia dengan kemampuannya yang luar biasa, akan menjadi berita yang sangat menyedihkan bila tiba saatnya dia pergi. Meskipun dia berjanji untuk tetap menghibur penonton di manapun dia berada, faktanya adalah bahwa dunia telah benar-benar melihat kemampuan yang fenomenal dari seorang Ronaldinho.

BARCA BANTAI VALENCIA 5-1



 
Bintang Barcelona, Lionel Messi, kembali garang. Ia tampil luar biasa saat timnya menjamu Valencia di Stadion Nou Camp dalam lanjutan Liga BBVA, Sabtu atau Minggu (20/2/2012) dini hari WIB. Pemain asal Argentina itu mencetak empat gol (quatrick) yang membuat Barcelona membantai Valencia 5-1. Kemenangan ini membuat Barcelona memangkas jarak dari Real Madrid. "El Barca" kini mengantongi nilai 51, selisih 10 poin dari Madrid. Sejak menit awal, tempo pertandingan berjalan cepat. Barcelona yang ingin menjaga asa gelar juara tampil menyerang untuk memenangi pertandingan. 
    Messi mendapat peluang pertamanya pada menit ke-6. Namun, bola tendangannya mampu diblok oleh barisan pertahanan Valencia. Tiga menit berselang, justru Valencia yang lebih dulu unggul pada menit ke-9. Mendapat umpan silang dari Sofiane Feghouli, penyerang Pablo Piati mampu menaklukkan kiper Victor Valdes dengan tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti. Ketinggalan satu gol, Barcelona meningkatkan serangan. Pada menit ke-22, Messi akhirnya bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mampu menceploskan bola ke gawang kiper Diego Alves.
      Sepanjang babak pertama, kerja sama Messi, Andres Iniesta, dan Cesc Fabregas berkali-kali membuat barisan pertahanan Valencia harus bekerja keras. Kiper Diego Alves berkali-kali melakukan penyelamatan gemilang dari sejumlah peluang emas yang dibuat Messi dan kawan-kawan. Namun, ketangguhannya bisa ditaklukkan Messi pada menit ke-27. Penyerang asal Argentina ini mencetak gol keduanya sekaligus mengubah skor menjadi 2-1. Menerima umpan silang Eric Abidal, dia langsung memotongnya ke gawang. Bola bisa diblok Alves, tetapi jatuh ke kakinya lagi.
      Messi pun tanpa ampun langsung menyambarnya dan gol. Skor 2-1 bertahan hingga turun minum.  Memasuki babak kedua, Barcelona masih bermain dengan tempo cepat. Pasukan Pep Guardiola itu kembali mendapat peluang emas melalui Messi pada menit ke-60. Sayang, sundulannya yang memanfaatkan umpan silang Sergio Busquets hanya mengenai mistar gawang Alves.  Valencia bukan tanpa serangan. "Los Ches" sempat mendapat peluang emas pada menit ke-66 melalui Feghouli. Akan tetapi, tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti mampu dimentahkan dengan baik oleh Victor Valdes.
     Messi mencetak gol ketiganya pada menit ke-76. Gol pemain asal Argentina tersebut terjadi setelah memanfaatkan bola rebound dari hasil tendangan keras Cristian Tello yang mampu diblok Alves. Lima menit sebelum babak kedua berakhir, Messi kembali mencetak gol keempatnya pada menit ke-85. Menerima umpan terobosan dari Busquets, Messi membawa bola ke kotak penalti lawan. Kiper Alves memang mencoba menutupnya, tetapi Messi dengan cerdik mencungkil bola melewati kepalanya dan gol. Unggul 4-1 belum membuat Barcelona puas.
    Pada menit ke-90, giliran Xavi membuat keunggulan Barcelona bertambah menjadi 5-1. Hampir seperti Messi, dia mencetak gol dengan mencungkil bola setelah mendapat umpan Messi. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 5-1 tidak berubah untuk kemenangan Barcelona.  

BARCELONA VS ELCHE




   Luar biasa hat -trick Alexis Sanchez yang membantu Barcelona kembali ke puncak klasemen La Liga dengan kemenangan 4-0 dominan atas rendah Elche di Camp Nou The Chili cakap dibantu oleh penampilan luar biasa dari Pedro dan Cesc Fabregas pada hari Minggu , mantan membukukan golnya yang keenam dalam beberapa pertandingan liga dan terus bersinar tanpa adanya pemain internasional Argentina Lionel Messi Elche tidak memiliki jawaban sebagai laki-laki Gerardo Martino mulai 2014 dalam gaya dengan kemenangan ke-16 mereka dalam 18 pertandingan , mengambil penghitungan mereka dari gol di La Liga musim ini menjadi 53 dalam proses.
    Barcelona membuat awal yang baik dengan Sanchez rapi samping kaki finish setelah tujuh menit , dan memimpin dua kali lipat setelah kuartal -of - an- hour mark oleh Pedro tap -in . Fabregas berperan dalam kedua tujuan tersebut dan memperoleh Barcelona penalti tak lama setelah restart , yang menempatkan Xavi lebar. Tempat-tendangan terjawab tidak memiliki mempengaruhi hasil sebagai Sanchez mengetuk rumah pusat Pedro pada menit 63 , sebelum pembulatan kemenangan dengan tendangan bebas yang mulia .
   Victor Valdes kembali pada tujuan bagi tuan rumah setelah absen sejak November karena cedera betis , sementara Neymar hanya bernama di bangku cadangan setelah kembali dari suspensi. Elche , yang sudah kalah empat berturut-turut , yang tanpa kiper pilihan pertama Manu Herrera sehingga Tono diwakili antara tongkat. Barcelona memulai dengan baik dan membuka skor saat Jordi Alba dikumpulkan Fabregas ' lintas - bidang lulus dan dicambuk bola ke dalam kotak untuk Alexis untuk menerapkan finish dikendalikan.
   Host diberi ketakutan ketika mengalir serangan balik mengakibatkan Richmond Boakye menerjang upaya kaki kiri gawang .Namun, Barcelona sekali lagi menembus pertahanan Elche setelah 16 menit , dengan Pedro mengumpulkan Fabregas ' throughball luhur sebelum pembulatan kiper dan slotting ke gawang kosong .Pedro terus menjadi ancaman dan dua kali nyaris menggandakan golnya , meringkuk lebar dari Fabregas ' lulus di kotak , sebelum lofting setengah voli inventif lebar.Barcelona tetap menguasai proses sebagai setengah - waktu mendekati dan Alexis ditembakkan ke sisi jaring di 43 menit setelah memisahkan diri cepat.
  Alexis kemudian melihat sundulan jarak dekat membelokkan lebar pada awal babak kedua , dan Xavi menempatkan penalti macam tiang kanan Tono di menit ke-48 setelah Fabregas telah scythed turun oleh Cristian Sapunaru .Xavi yang ketinggalan gagal untuk menggagalkan Barcelona dan juara membuat angka menjadi 3-0 ketika Pedro mogok kiri dan meletakkan mengundang ke jalan Alexis , yang mengetuk rumah .Pemain internasional Chili menggenapi kemenangan dengan tendangan bebas luhur dari 25 meter enam menit kemudian .Barcelona memperlambat tempo dalam tahap penutupan tetapi memiliki klaim yang sah untuk penalti kedua ketika Andres Iniesta tampaknya terbalik oleh Alberto Botia